Selasa, 26 Juli 2011

Mata Kuliah Kewirausahaan “NATA DE BANANA SKINS” SOLUSI JITU PENINGKATAN PENDAPATAN BERBASIS KULIT PISANG

Mata Kuliah Kewirausahaan
“NATA DE BANANA SKINS”
SOLUSI JITU PENINGKATAN PENDAPATAN BERBASIS KULIT PISANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2010
A. JUDUL PROGRAM
“Nata de Banana Skins”: Solusi Jitu Peningkatan Pendapatan Berbasis Kulit Pisang.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia merupakan Negara yang memiliki daerah sebaran pisang yang luas, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang, baik yang ditanam di ladang maupun yang terdapat dalam bentuk perkebunan. Jenis pisang yang ditanam yaitu mulai dari pisang olahan (plantain) dan pisang yang bernilai ekonomi yang tinggi. Sentra produksi di Indonesia adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Produksi pisang di Indonesia menempati peringkat tertinggi diikuti oleh mangga pada urutan kedua dan jeruk di urutan ketiga. Kontribusi produksi pisang terbesar dari daerah Jawa Barat (Sukabumi, Cianjur, Bogor, Purwakarta, Indramayu, Cirebon, Serang) diikuti oleh Jawa Timur (Lumajang, Bojonegoro) dan Jawa Tengah (Blora).
Penduduk Indonesia di berbagai daerah telah lama memanfaatkan buah pisang sebagai salah satu sumber dan olahan pangan misalnya menjadi aneka kue tradisional serta produk kuliner seperti pisang goreng dan pisang sale. Pengolahan buah pisang rupanya tidak diikuti dengan pengolahan kulit pisang yang sangat banyak jumlahnya. Jumlah kulit pisang cukup banyak yaitu kira-kira 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Hal tersebut sangat disayangkan mengingat limbah kulit pisang mengandung beberapa nutrisi yang masih dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi suatu produk pangan misalnya Nata de Banana Skins.
Limbah kulit pisang cukup baik digunakan untuk substrat pembuatan Nata de Banana Skins. Nutrisi yang terkandung dalam kulit pisang antara lain gula sukrosa, sumber mineral yang beragam antara lain Mg2+, serta adanya senyawa pendukung pertumbuhan (growth promoting factor) yang merupakan senyawa yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri penghasil nata (Acetobacter xylinum). Adanya gula sukrosa dalam kulit pisang akan dimanfaatkan oleh Acetobacter xylinum sebagai sumber energi, maupun sumber karbon untuk membentuk senyawa metabolit diantaranya adalah selulosa yang membentuk Nata de Banana Skins. Senyawa peningkat pertumbuhan mikroba (growth promoting factor) akan meningkatkan pertumbuhan mikroba, sedangkan adanya mineral dalam substrat akan membantu meningkatkan aktifitas enzim kinase dalam metabolisme di dalam sel Acetobacter xylinum untuk menghasilkan selulosa.
Pengembangan Nata de Banana Skins cukup berpeluang besar karena selain menjadi alternatif penangangan limbah juga dapat meningkatkan nilai ekonomi kulit pisang.

C. PERUMUSAN MASALAH
Produksi limbah kulit pisang sangat banyak jumlahnya mengingat selama ini pengolahan pisang hanya sebatas buah pisangnya saja. Kulit pisang biasanya hanya langsung dibuang dan dibiarkan menjadi sampah sehingga nilai ekonomi kulit pisang sangat rendah. Hal tersebut sangat disayangkan karena ternyata kulit pisang masih memiliki nutrisi berupa sukrosa, mineral, dan senyawa yang dapat mendukung pertumbuhan Acetobacter xylinum sehingga dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi produk nata. Nata de Banana Skins merupakan salah satu produk pangan yang disukai masyarakat sebagai makanan cemilan. Dinilai dari aspek gizi nata merupakan produk pangan yang miskin nutrisi khususnya energi. Namun hal tersebut dapat menjadi keuntungan karena produk nata dapat dijadikan sebagai makanan untuk konsumen yang sedang melakukan diet rendah kalori. Nata de Banana Skins memiliki kandungan serat (dietary fiber) yang cukup tinggi sehingga baik untuk konsumen yang memiliki masalah konstipasi dan wasir karena konsumsi nata dapat memperlancar buang air besar. Peluang usaha Nata de Banana Skins cukup berpotensi karena bahan baku pembuatannya menggunakan kulit pisang yang melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal. Rasa Nata de Banana Skins yang tawar dapat menjadi keuntungan karena dapat dikombinasikan dengan sirup maupun berbagai kombinasi produk pangan yang disukai konsumen sehingga dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat. Pengemasan yang menarik serta harga yang ekonomis dapat membuat produk pangan hasil pemanfaatan limbah ini menjadi produk pangan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.


D. TUJUAN PROGRAM
1. Meningkatkan nilai tambah kulit pisang melalui pemanfaatan kulit pisang menjadi Nata de Banana Skins
2. Sebagai alternatif penangangan limbah pisang.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Kegiatan ini diharapkan dapat:
1. Membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sehingga mengurangi angka pengangguran.
3. Pemanfaatan limbah pisang menjadi produk pangan yang bernilai jual.
4. Mampu menciptakan makanan yang unik yang diterima di masyarakat.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegunaan kewirausahaan nata dari limbah pisang ini antara lain :
1. Pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi suatu produk yang bernilai jual
2. Diversifikasi pangan melalui pembuatan Nata de Banana Skins

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Kulit pisang merupakan limbah yang belum termanfaatkan padahal produksi limbah kulit pisang cukup besar. Manfaat yang beragam, murah serta cukup mudah dalam pengolahannya, menjadikan produk Nata de Banana Skins terjangkau masyarakat. Selain pemanfaatan limbah, manfaat bagi kesehatan dan rasa yang dapat dimodifikasi dapat menjadi nilai lebih dari produk Nata de Banana Skins. Masyarakat yang gemar akan minuman kemasan dan umumnya takut akan kegemukan dapat dengan mudah menerima produk Nata de Banana Skins. Rasa Nata de Banana Skins yang tidak jauh berbeda dengan nata yang berasal dari air kelapa dapat memudahkan penerimaan konsumen sehingga perolehan profit sangat memungkinkan didapat dari hasil penjualan produk ini.
Minuman kemasan Nata de Banana Skins ini berpotensi untuk diterima oleh konsumen karena minuman ini sudah sangat familiar sehingga tidak sulit ketika akan dilakukan pengenalan produk. Perbedaan minuman kemasan Nata de Banana Skins ini dengan minuman nata yang telah beredar sebelumnya adalah pada penyajian, minuman ini disajikan dengan biji selasih,sehingga konsumen juga mengenal bagaimana rasa biji selasih itu sendiri. Penyimpanan minuman kemasan Nata de Banana Skins dalam lemari pendingin akan meningkatkan cita rasa dan sensasi menyenangkan yang akan dihasilkan oleh minuman ini sehingga dapat meningkatkan daya tarik konsumen.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Program ini akan dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu:
a. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan pencarian informasi mengenai daerah produktivitas pisang yang tinggi serta ketepatan daerah pemasaran pada konsumen. Pencarian informasi ini untuk mendapatkan harga seminimal mungkin yang akan digunakan sebagai modal bahan utama, yaitu pisang. Selanjutnya, bahan-bahan lain yang diperlukan dalam produksi nata de Banana skins diantaranya adalah gula pasir, asam cuka, pupuk ZA, stater bakteri Acetobacter xylinum dan garam inggris.
b. Tahap Produksi
Pada tahap ini akan diuraikan bagaimana cara memproduksi nata yang berasal dari limbah kulit pisang. Langkah pertama adalah mengerok daging buah bagian dalam yang menempel pada kulit pisang kemudian ditimbang seberat 400 gram. Penambahan air dilakukan dengan perbandingan 1:2, lalu diblender hingga halus. Rebus air sebanyak 800 ml, 600 ml untuk pencampuran nata, sedangkan sisanya untuk mensterilkan botol kaca dan toples. Saring dengan kain saring hingga diperoleh filtrat (cairan hasil penyaringan). Masukkan filtrat ke dalam panci lalu dipanaskan di atas kompor. Setelah mendidih, tambahkan gula pasir sebesar 10% (b/v), asam cuka 0.5% (bila yang digunakan asam cuka di pasaran 4-5 % v/v), pupuk ZA 0,125% (b/v), ( 1 pucuk sendok teh), dan garam inggris 0,01 % (b/v). Aduk sampai larut lalu angkat. Tuangkan ke dalam cetakan yang telah disterilkan (dicuci dengan air panas), dengan ketinggian cairan adonan lebih kurang 2-3 cm di setiap cetakan. Segera tutup dengan kertas (koran, majalah, kertas merang). Tahap selanjutnya adalah diamkan sampai dingin (sekitar 1 jam), kemudian ditambahkan starter bakteri Acetobacter xylinum sebanyak 10% v/v. Proses selanjutnya adalah fermentasi selama 10 hari. Setelah 10 hari, nata dapat dipanen. Angkat serat nata dari cetakan dan cuci, lalu peras dengan kain saring (agar tidak licin). Iris dengan ukuran sesuai selera, lalu masak dengan air sampai mendidih. Tiriskan dan peras lagi dengan kain saring, lalu dimasak lagi. Pemasakan dilakukan sampai bau asam cuka hilang.

c. Tahap Pemasaran
Tahap awal pemasaran dilakukan dengan peyebaran brosur mengenai produk Nata de Banana Skins. Brosur akan berisi informasi mengenai manfaat Nata de Banana Skins dan lokasi penjualan Nata de Banana Skins. Nata de Banana Skins dipasarkan dalam bentuk minuman dalam kemasan sehingga praktis dan mudah dalam hal penyajian. Pemasaran minuman Nata de Banana Skins yaitu melalui modifikasi minuman es campur. Nilai lebih dari produk ini adalah dalam segelas minuman Nata de Banana Skins tidak hanya terdapat nata melainkan terdapat biji selasih sehingga didapatkan minuman es campur dalam kemasan. Hal ini dapat menjadi keunggulan produk karena selama ini minuman es campur hanya dapat dinikmat secara langsung di mangkuk sehingga konsumen yang memiliki mobilitas tinggi harus mempunyai waktu luang untuk mengkonsumsinya. Penyajian dalam keadaaan dingin akan meningkatkan citarasa dari minuman ini.
Minuman Nata de Banana Skins akan dikemas dalam kemasan plastik berbentuk gelas dengan volume 250 ml dilengkapi dengan sendok plastik berukuran kecil yang berfungsi untuk konsumsi nata dan biji selasih. Labelling yang informatif menjadi nilai lebih dari kemasan ini karena konsumen dapat mengetahui komposisi, nilai gizi produk, berat bersih, produsen nata, dan masa simpan dari produk minuman yang dikonsumsinya.
Pemasaran Nata de Banana Skins dilakukan melalui sistem konsinyasi ke kanti-kantin,mini market dan toko-toko besar. Selain melalui media cetak, pemasaran juga dilakukan melalui media internet seperti pembuatan blog dan situs jejaring sosial. Pengenalan produk juga dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan pameran sehingga sebelum membeli produk, konsumen dapat mencicip produk Nata de Banana Skins. Pemasaran akan semakin berkembang seiring dengan perkembangan produk yang laku di pasaran.
Target pemasaran minuman Nata de Banana Skins ini adalah remaja hingga orang dewasa (15 – 30 tahun) karena umumnya kelompok usia ini masih menyukai minuman yang manis dan minuman ringan. Kelompok usia ini umumnya memiliki mobilitas yang cukup tinggi sehingga menginginkan produk yang praktis untuk dikonsumsi.
Harga yang cukup terjangkau menjadi salah satu kelebihan minuman kemasan Nata de Banana Skins. Harga yang ditawarkan untuk 1 gelas minuman Nata de Banana Skins yang disajikan seperti es campur yaitu Rp 2.500,00. Harga ini cukup kompetitif karena umumnya harga minuman kemasan lainnya untuk volume yang sama pun yaitu berkisar antara Rp 2.000,00 hingga Rp 3.000,00 sehingga harga ini dinilai masih dapat dijangkau oleh kalangan siswa dan mahasiswa.
I. RANCANGAN BIAYA
Aktiva tetap
No Uraian Jumlah Satuan Harga persatuan Harga total
1. Sewa Tempat Usaha 12 bulan Rp. 750.000,00 Rp. 9.000.000,00
2. Blender 1 Unit Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
3. Timbangan manual 1 Unit Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00
4. Gelas ukur 1 Unit Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
5. Kain saring 3 Unit Rp. 3.500,00 Rp. 10.500,00
6. Sendok 3 Unit Rp. 2.500,00 Rp. 7.500,00
7. Pisau 2 Unit Rp. 15.000,00 Rp. 30.000,00
8. Panci 3 Unit Rp. 40.000,00 Rp. 120.000,00
9. Kompor Gas 1 Unit Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
10. Cetakan nata 3 Unit Rp. 10.000,00 Rp. 30.000,00
11. Propipet 2 Unit Rp. 15.000,00 Rp. 30.000,00
12. Promosi - Rp Rp. 100.000,00 Rp. 1.200.000,00
Subtotal Rp. 11.238.000,00
Aktiva lancar
No Uraian jumlah Satuan Harga persatuan Harga Total
1 Kulit pisang 100 Kg Rp. 2.500,00 Rp. 250.000,00
2 Gula pasir 12 Kg Rp. 11.000,00 Rp. 132.000,00
3 Asam asetat 1 L Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00
4 Pupuk ZA 0.5 Kg Rp. 30.000,00 Rp. 15.000,00
5 Garam inggris 0.5 Kg Rp. 10.000,00 Rp. 5.000,00
6 Starter 8 Botol Rp. 40.000,00 Rp. 320.000,00
7 Label kemasan plastik 4000 Lembar Rp. 250,00 Rp.1.000.000,00
8 Cup 4000 Cup Rp. 300,00 Rp.1.200.000,00
9 Sendok plastik 4000 Unit Rp. 150,00 Rp. 600.000,00
10 Koran 2 Kg Rp. 3.000,00 Rp. 6.000,00
11 Gas elpiji 1 tabung Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00
12 Tenaga kerja administrasi 1 Orang Rp. 300.000,00 Rp. 900.000,00
13 Transportasi - Unit Rp. 100.000,00 Rp. 1.200.000,00
14 Listrik - Rp Rp. 50.000,00 Rp. 600.000,00
Jumlah Rp. 6.303.000,00



















Total Biaya Keseluruhan dalam 1 Tahun
No Uraian Jumlah Satuan Harga total
1. Biaya investasi tetap 1 Tahun pertama Rp. 11.238.000,00
2. Biaya variabel 1 Tahun Rp. 75.636.000,00
Jumlah Rp. 86.874.000,00

Total pengeluaran perbulan : Rp. 6.303.000,00 + (Rp. 11.238.000,00/12) = Rp.7.239.500,00
Harga pokok kemasan : Rp. 7.239.500,00 : 4000 = Rp. 1.809,87
Harga jual kemasan : Rp. 2.500,00
Laba per kemasan : Rp. 690.13
Total penerimaan per bulan : Rp. 2.500,00 x 4000 = Rp.10.000.000,00
Laba perbulan : Rp.10.000.000,00 - Rp. 7.239.500,00 = Rp. 2.760.500,00
Total laba pertahun : Rp. 2.760.500,00 x 12 = Rp.33.126.000,00
Laba bersih : Rp.33.126.000,00 – Rp. 3.809.490 = Rp.29.316.510,00
BEP : (Rp. 86.874.000,00: Rp.29.316.510,00)
x 12 bulan = 35,559
HPP : Rp.7.239.500,00:4000 = Rp.1.809.875,00
Harga jual produk : Rp.1.809.875,00 + Rp. 2.760.500,00 = Rp. 4.570.375,00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar