Selasa, 26 Juli 2011

BAB JUAL BELI DAN LAIN-LAIN DARI PADA MU’AMALAH

BAB JUAL BELI DAN LAIN-LAIN DARI PADA MU’AMALAH
Dibagi menjadi 3:
1. Jual beli benda yang kelihatan, maka hukumnya boleh
2. Jual beli benda yang disebutkan sifatnya saja dalam janji, maka hukumnya adalah boleh, jika di dapati sifat tersebut sesuai dengan apa yang telah disebutkan
3. Jual beli benda yang tidak ada serta tidak dapat dilihat, maka hukumnya tidak boleh
Menjual setiap benda suci, bisa diambil manfaatnya serta dapat dimiliki hukumnya adalah sah. Sedangkan menjual benda yang najis dan benda yang tidak ada manfaatnya hukumnya tidak sah.
RIBA
Berlaku pada emas, perak dan makanan.
1. Tidak dibolehkan jual beli (tukar-menukar) emas dengan emas, perak dengan perak, kecuali dengan sepadan serta kontan
2. Tidak boleh menjual benda yang telah dibelinya sehingga benda itu dipegangnya
3. Tidak boleh menjual daging dengan hewan
4. Boleh menjual emas dengan perak tidak sebanding tapi kontan
5. Tidak boleh menjual makanan dengan jenis semacam kecuali sebanding dan kontan
6. Bolah jual beli makanan sejenis tidak sebanding asal kontan
7. Tidak boleh menjual barang yang tidak terang (ghoror)
Kedua penjual dan pembeli itu boleh memilih selagi keduanya belum pisah dan berhak memberi syarat khiyar hingga tiga hari. Jika terdapat suatu cacat pada barang yang dijual, maka bagi penjual boleh mengembalikannya.
Tdak boleh menjual buah-buahan sama sekali kecuali sesudah Nampak kebaikannya. Dan tidak boleh menjual barang yang di dalamnya terdapat riba dengan sesame jenisnya dalam keadaan basah, kecuali air susu.
Dan sahlah salam secara barang diterima seketika dan barang tidak diterima seketika, dalam lima syarat:
1. Barangnya dapat dipastikan dengan sifat
2. Barngnya tidak bercampur aduk dengan jenis barang lainnya
3. Barang nya tidak terkena api untuk diubahnya dari keadaan semula
4. Barang itu buakanlah yang ditunjuk di depan mata, melainka yang disebutkan sifatnya
5. Barang itu bukan sebagaian barang yang ditunjuk
Syarat sahnya barang yang dipesan ada 8 :
1. Yang dipesan hendaklah menyifati barang itu
2. Haruslah menyebutkan kadarnya
3. Harus menyebutkan waktu penerimaannya
4. Harus ada pada waktu yang dijanjikan
5. Harus menyebutkan tempat serah-terima barang
6. Harganya sudah diketahui
7. Harus dibayar sebelum kedua belah pihak berpisah
8. Akad pemesanan harus terus jadi
Larangan membelanjakan uang hanyalah dilakukan terhadap 6 orang:

1. Anak-anak
2. Orang gila
3. Orang bodoh yang memboroskan uang
4. Orang failid
5. Orang sakit
6. Hamba sahaya ynag tidak diijinkan berdagang

Syarat –Syarat ‘hawalah’ itu ada 4:
1. Kerelaan orang yang mengalihkan hutang
2. Penerimaan oleh yang punya piutang
3. Keadaan piutang itu sudah tetap mejadi tanggungan
4. Adanya persamaan hutang yang ditanggung oleh pemindah hutang dengan yang ditanggung oleh pengambil-alih hutang
Menaggung hutang-hutang seseorang yang sudah tetap menjadi tanggungan asalkan sudah diketahui jumlahnya hukumnya sah.
Syirkah itu boleh dilakukan dengan syarat: Harus terdiri mata uang yang dicetak, kedua saham harus sama jenis, kedua persero harus mencampur kedua harta, untung dan ruginya harus dibagi berdasar jumlah yang diterima.
Perwakilan dalam jual beli barang tdak boleh menjual kepada dirinya sendiri. Dan tidaklah boleh membuat ikrar yang memberatkan pihak ynag mewakilkan kecuali dengan izinnya.

2 komentar:

  1. Kiriman yang bagus.
    Saya suka..

    Saya tunggu kunjungan Anda di blog saya. Dan jangan lupa untuk mengikutinya, insya Allah blog Anda akan saya ikuti..

    aniqlutfi.blogspot.com

    BalasHapus